Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks

Sindir Bagi-bagi Hibah, Sugawa Korry: “Giri Prasta Bukan Sinterklas, Itu Uang Rakyat!

Buleleng, Balijani.id ~ Calon Bupati (Cabup) Buleleng nomor urut 1, Nyoman Sugawa Korry, melontarkan kritik tajam terhadap program bagi-bagi hibah yang digagas oleh calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali nomor urut 2, I Nyoman Giri Prasta. Sugawa Korry menyindir program tersebut dengan menyebut Giri Prasta sebagai “sinterklas” yang seolah-olah membagi-bagikan uang dari kantong pribadi. Sugawa menekankan bahwa hibah tersebut bukanlah hadiah pribadi, tetapi bersumber dari uang rakyat.

Hal tersebut disampaikan Sugawa saat kampanye di Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (31/10/2024). Ia mengingatkan bahwa uang hibah yang dibagi-bagikan sebetulnya adalah hasil jerih payah masyarakat Bali.

“Ini bukan uang pribadi, melainkan uang rakyat yang dihasilkan dari pariwisata Bali yang kita bangun bersama. Seharusnya, anggaran seperti ini digunakan secara adil dan merata, bukan sebagai alat kampanye,” tegas Sugawa.

Sugawa pun menyinggung sejarah pengembangan pariwisata di Bali, yang pada tahun 1971 menetapkan Bali Selatan meliputi Badung, Denpasar, dan Gianyar—sebagai kawasan wisata utama. Sementara wilayah-wilayah lain, termasuk Buleleng, dijadikan sebagai penunjang pariwisata. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, pemerintah mulai memungut Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dari wilayah Bali Selatan, yang menurut Sugawa awalnya disepakati untuk dialokasikan 30 persen kepada Provinsi Bali.

Namun, kebijakan itu berubah pada 2018, ketika Pemkab Badung memutuskan untuk tidak lagi menyetorkan 30 persen PHR ke Provinsi. Alhasil, PHR langsung dibagikan melalui Pemkab Badung, yang menurut Sugawa, kini dipromosikan sebagai bentuk bantuan.

“Sekarang, dana itu dibagi-bagi seolah-olah sebagai sinterklas yang baik hati membantu desa-desa. Padahal, uang tersebut adalah hasil keringat masyarakat Bali, bukan hanya Badung, tetapi juga kabupaten lain seperti Buleleng. Wisatawan datang bukan hanya untuk budaya Badung, melainkan untuk pariwisata budaya Bali secara keseluruhan,” ujarnya dengan nada tegas.

Komitmen untuk Tata Kelola yang Berkeadilan

Sugawa Korry menyatakan bahwa jika dirinya terpilih bersama pasangannya, Gede Suardana, ia akan memperbaiki tata kelola keuangan agar lebih berkeadilan.

“Pak De Gadjah dan Pak Putu Agus Suradnyana berkomitmen untuk memperjuangkan tata kelola yang adil bagi seluruh Bali, termasuk Buleleng, agar dana yang dihasilkan dari pariwisata bisa kembali ke masyarakat secara merata,” tambahnya.

Pilbup Buleleng kali ini diikuti dua pasangan calon, yakni Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana (nomor urut 1) dan Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna (nomor urut 2). Dalam kampanyenya, Sugawa Korry tampak tegas ingin membawa perubahan kebijakan pengelolaan dana pariwisata agar tidak lagi terpusat dan mengalir hanya pada wilayah-wilayah tertentu.

[ Reporter : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *