Singaraja, Balijani.id ~ Perbekel Petandakan, Wayan Joni Arianto, bersama Lurah Banyuning, Nyoman Muliawan, secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas insiden perkelahian yang melibatkan warga kedua wilayah pada Hari Raya Galungan, Rabu, (25/9/2024) malam. Permintaan maaf juga disampaikan kepada institusi Polri, khususnya Kapolres Buleleng beserta jajarannya, atas keterlibatan oknum yang mengganggu ketertiban umum.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, terutama warga Desa Petandakan dan Kelurahan Banyuning. Kami juga meminta maaf kepada institusi Polri atas kejadian yang melibatkan salah satu oknum warga kami,” ujar Wayan Joni Arianto dalam pertemuan mediasi yang digelar di Desa Petandakan, Kamis 26/9/2024).
Dalam pertemuan tersebut, pihak Desa Petandakan dan Kelurahan Banyuning sepakat untuk berdamai dan berkomitmen tidak mengulangi kesalahan yang meresahkan masyarakat.
“Kami sudah saling memaafkan, dan semoga ke depannya kejadian serupa tidak terulang lagi,” tambah Wayan Joni Arianto.
Sementara itu, Lurah Banyuning, Nyoman Muliawan, menyampaikan rasa sesal atas insiden perkelahian yang terjadi.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Terima kasih kepada Polri dan TNI yang sigap menangani situasi hingga perdamaian tercapai. Kedua pihak telah sepakat untuk menjaga ketertiban dan tidak lagi melakukan tindakan yang meresahkan warga,” ujarnya.
Nyoman Muliawan juga menekankan pentingnya kerja sama dengan Polri dalam menjaga keamanan di wilayahnya.
“Kami siap mendukung Polri dalam menegakkan hukum di Kelurahan Banyuning dan Desa Petandakan. Semoga ke depan, kejadian serupa tidak terulang. Terima kasih, Om Santi Santi Santi,” tutupnya.
Pertemuan ini menjadi bukti bahwa kerja sama dan mediasi dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat, sekaligus menciptakan kedamaian di lingkungan setempat.
[ Reporter : Sarjana ]