News  

Rekam Jejak I Made Satria, Penuhi Aspirasi Masyarakat Maju Pilkada Klungkung

Klungkung, Balijani.id ~ Mengesankan kisah I Made Satria yang diminta masyarakat untuk maju sebagai Bupati Klungkung lantaran rekam jejak kedermawanan ia lakukan dengan keluarganya begitu tulus membantu masyarakat jauh hari sebelum terjun ke dunia politik.

Bersama adiknya Ketut Leo kala itu masih berusia 19 tahun, Made Satria telah mendedikasikan hidupnya untuk meringankan beban masyarakat melalui berbagai bentuk sumbangan, baik dalam bentuk finansial maupun tenaga dan waktu yang menarik perhatian publik.

Salah satu contoh nyata dari pengabdian mereka adalah membantu memugar dan membangun pelinggih-pelinggih pura, yang tidak hanya dilakukan sekali, tetapi secara berkesinambungan dari satu pura ke pura lain dan sudah puluhan tahun berjalan.

Setiap kali pembangunan selesai, mereka juga turut membiayai upacara penting seperti upacara Ngenteg Linggih, yang menandakan keseriusan dan komitmen beliau terhadap kelestarian budaya dan keagamaan masyarakat.

Kepedulian Made Satria bersama Ketut Leo tidak hanya terbatas pada pembangunan pura. Beliau juga secara aktif terlibat dalam pembangunan fasilitas umum yang berguna bagi masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur dan penataan kawasan di Nusa Penida Klungkung.

Bahkan, kawasan kumuh yang sebelumnya tidak menarik perhatian wisatawan, berhasil diubah menjadi lingkungan yang asri dan indah berkat kontribusi beliau. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi ekonomi masyarakat, karena kawasan yang tertata rapi menjadi lebih menarik bagi wisatawan dan investor.

Selain kontribusi fisik, kakak adik ini juga memiliki perhatian yang besar terhadap masyarakat yang datang kepadanya untuk meminta bantuan. Beliau tidak hanya mendengarkan keluhan mereka, tetapi juga mengurusnya hingga tuntas, tanpa pamrih.

Setiap hari, puluhan hingga ratusan orang datang ke rumah beliau, meminta pertolongan dalam berbagai urusan, dan beliau melayani mereka semua dengan tulus dan ikhlas.

Kepedulian Made Satria dibantu adiknya Ketut Leo juga meluas ke generasi muda, khususnya mereka yang baru lulus sekolah dan mencari pekerjaan. Beliau dengan sabar membimbing, memberikan arahan, dan bahkan mencarikan guru untuk melatih mereka agar mampu bersaing dan berhasil dalam seleksi masuk ke berbagai instansi, seperti menjadi pegawai negeri atau polisi.

Kepeduliannya begitu konsisten dan tulus, sudah berjalan lebih dari dua dekade, tanpa henti, bahkan hingga saat ini ketika usia adiknya Ketut Leo sudah mencapai 43 tahun. Jumlah dana pribadi yang mereka sumbangkan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat sudah mencapai puluhan miliar rupiah.

Sosok seperti Made Satria bersama adiknya Ketut Leo mengajarkan untuk melihat ketulusan seseorang bukan dari janji-janji atau keramahan yang muncul saat membutuhkan dukungan, tetapi dari konsistensi tindakan dan pengabdian yang telah terbukti selama bertahun-tahun. Dalam dunia yang seringkali penuh dengan kepura-puraan, mereka berdiri sebagai contoh nyata dari kejujuran, ketulusan, dan pengabdian tanpa pamrih.

[ Reporter : Sarjana ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *