Denpasar, Balijani.id ~ Gubernur Bali periode tahun 2018-2023 Doktor Wayan Koster hadir menjadi salah satu penguji eksternal dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor Made Artana yang merupakan Rektor Primakara University. Ujian berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud) pada Jumat 9 Agustus 2024. Made Artana merupakan mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Made Artana mengangkat penelitian disertasi yang berjudul “Financial Resilience, Usaha Kecil dan Menengah di Provinsi Bali.” Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dampak besar yang dialami oleh usaha-usaha di Bali selama pandemi. Menurut Made Artana pandemi menyebabkan goncangan besar bagi usaha kecil dan menengah, sehingga topik ketahanan keuangan atau “financial resilience” menjadi perhatian global.
Penelitian disertasi Made Artana ini juga menarik perhatian Gubernur Bali periode tahun 2018-2023 Doktor Wayan Koster yang hadir sebagai penguji eksternal. Dalam kapasitasnya sebagai penguji eksternal, Wayan Koster menanyakan permasalahan dan solusi yang dapat disampaikan di sektor hulu dan hilir terkait dengan keberadaan UKM di Bali.
Selain itu, Wayan Koster juga menanyakan apakah UKM di Bali bisa dijadikan andalan dalam melakukan transformasi perekonomian di Bali, setidaknya berdasarkan hasil riset yang ada dalam disertasi tersebut.
Made Artana menjelaskan mengenai penelitian disertasinya berjudul “Financial Resilience, Usaha Kecil dan Menengah di Provinsi Bali. Sosok akademisi berlatar belakang pengusaha sukses ini juga mengaku terkesan dengan kehadiran Wayan Koster sebagai penguji eksternal dalam ujian promosi doktornya.
Dia mengatakan, kehadiran Wayan Koster tersebut berkaitan dengan perhatiannya yang besar terhadap transformasi ekonomi Bali melalui pengembangan Ekonomi Kerthi Bali, di mana salah satu pilar dari enam sektor unggulannya adalah sektor UKM dan IKM.
Wayan Koster juga ingin memahami faktor-faktor yang memengaruhi ketahanan keuangan atau “financial resilience” UKM di Provinsi Bali, sesuai dengan topik yang diangkat dalam penelitian disertasi tersebut.
Lebih lanjut Made Artana menekankan pentingnya perhatian bersama, termasuk dari pemerintah dan masyarakat, untuk meningkatkan ketahanan keuangan usaha kecil dan menengah (UKM). Ia menyarankan agar upaya tersebut mencakup peningkatan literasi keuangan dan kecakapan finansial UKM, serta memperhatikan kinerja keuangan mereka. Selain itu, Made Artana menekankan pentingnya adopsi teknologi keuangan oleh UMKM di Provinsi Bali.
Menanggapi concern Wayan Koster yang menyatakan bahwa ekonomi Bali berada dalam kondisi “lampu kuning,” Made Artana menekankan perlunya memperkuat perekonomian daerah. Salah satu langkah yang diusulkan adalah menyeimbangkan struktur ekonomi dengan tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata, tetapi juga mengembangkan pilar-pilar ekonomi lainnya, termasuk sektor UKM sebagaimana telah dirancang dalam Ekonomi Kerthi Bali. Made Artana menyatakan bahwa penguatan UKM menjadi sangat relevan dengan disertasinya yang dibahas dalam ujian promosi doktor tersebut.
Sementara itu, Doktor I Gusti Ngurah Agung Suaryana selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana juga menanggapi kedatangan Wayan Koster sebagai penguji eksternal dalam sidang promosi doktor dari Made Artana.
Ia menjelaskan bahwa Wayan Koster, yang merupakan Gubernur Bali periode 2018-2023, diundang untuk memastikan bahwa hasil penelitian mahasiswa program S3 dapat diterapkan di lapangan. Kehadirannya bertujuan untuk memberikan penilaian dari perspektif pihak yang berkompeten di bidang tersebut.
Diharapkan, disertasi yang dihasilkan Made Artana ini akan memberikan manfaat nyata bagi Provinsi Bali, khususnya terkait penguatan UKM dan mewujudkan transformasi ekonomi Bali.
[ Reporter : Sarjana ]