Denpasar, Balijani.id ~ Generasi muda memegang peran strategis dalam menentukan maju mundurnya pembangunan satu daerah. Kejelasan konsep arah pembangunan yang dimiliki satu daerah tidak akan berjalan baik jika tidak diiringi pengetahuan generasi mudanya.
“Ini penting adik-adik ketahui. Bali ini mau dibawa kemana. Optimis apa pesimis. Jalannya gelap atau terang,” ujar Ketua PDI Perjuangan Bali Wayan Koster dalam pembukaan cerdas cermat pembangunan Bali 100 tahun di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Sabtu (15/6/24).
Wayan Koster mengatakan Bali kini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2024 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Haluan ini menjadi bintang penunjuk gerak pembangunan Bali 100 tahun ke depan.
Astungkara kita di Bali atas arahan Ibu Megawati Sukarno Putri kita berhasil merumuskan haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan,” ujar Gubernur Bali periode 2018-2023 itu
Dengan telah disahkannya haluan ini menjadi perda, maka kata Koster lebih lanjut, Bali tidak boleh lagi membangun secara parsial tanpa kesinambungan antara provinsi dan kabupaten dan tanpa keberlanjutan antara pemimpin saat ini deng
PDI Perjuangan Gelar Cerdas Cermat Haluan Pembangunan Bali Tingkat Mahasiswa Generasi muda memegang peran strategis dalam menentukan maju mundurnya pembangunan satu daerah. Kejelasan konsep arah pembangunan yang dimiliki satu daerah tidak akan berjalan baik jika tidak diiringi pengetahuan generasi mudanya.
“Ini penting adik-adik ketahui. Bali ini mau dibawa kemana. Optimis apa pesimis. Jalannya gelap atau terang,” ujar Ketua PDI Perjuangan Bali Wayan Koster dalam pembukaan cerdas cermat pembangunan Bali 100 tahun di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Sabtu (15/6/24).
Wayan Koster mengatakan Bali kini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 2024 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. Haluan ini menjadi bintang penunjuk gerak pembangunan Bali 100 tahun ke depan.
“Astungkara kita di Bali atas arahan Ibu Megawati Sukarno Putri kita berhasil merumuskan haluan pembangunan Bali 100 tahun ke depan,” ujar Gubernur Bali periode 2018-2023 itu.
Dengan telah disahkannya haluan ini menjadi perda, maka kata Koster lebih lanjut, Bali tidak boleh lagi membangun secara parsial tanpa kesinambungan antara provinsi dan kabupaten dan tanpa keberlanjutan antara pemimpin saat ini dengan selanjutnya.
“Kabupaten kota siapapun yang terpilih harus menerapkan ini dalam rencana pembangunan baik jangka menengah dan panjang, karena ini sudah menjadi peraturan daerah.”
“Jadi tidak ada lagi Bali dibangun secara parsial, tapi harus berkesinambungan antar provinsi dan kabupaten kota lainnya, dan berkelanjutan antar pemimpin satu dengan pemimpin-pemimpin selanjutnya,” tegas Koster.
Pada kesempatan itu Koster juga memberi perspektif kepada peserta yang terdiri dari 27 regu dari berbagai perguruan tinggi di Bali. Koster mengatakan, anak muda yang saat ini tengah menempuh pendidikan ke depan akan menjadi pemimpin menggantikan mereka yang saat ini jadi dewan, bupati dan gubernur.
Adik-adik yang ke depan akan menjadi pemimpin Bali, jadi anggota dewan, jadi bupati, jadi gubernur. Jadi penting adik-adik mengetahui dan memahami ini. Adik-adik harus yakin dan percaya. Saya dulu tidak pernah menyangka, lahir dari keluarga miskin, tinggal di bedeg, makan nasi singkong, bisa jadi gubernur,” ungkapnya.
“Kuncinya harus berani berjuang dan bekerja keras,” tandasnya.
Editor : Sarjana