News  

Wikan Nanda : Peran Gen-Z dalam Perkembangan, Pembangunan, dan Ekonomi Kreatif

Singaraja, Balijani.id ~ Sebagai generasi yang lahir di era digital, akses internet menjadi kebutuhan bagi Generasi Z. Bila lima tahun lalu warnet merupakan tempat utama bagi anak-anak dan remaja untuk mengakses internet, pada saat ini warnet tergantikan oleh rumah, dimana 49% anak-anak dan 62% remaja mengakses internet dari rumah mereka. Aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh generasi z dengan internet adalah berinteraksi melalui media sosial, menjelajah internet, bermain game dan mendengarkan musik.

Dikarenakan Generasi Z dari awal sudah melek tentang teknologi, Generasi Z memiliki peran besar dalam menggerakkan perkembangan, pembangunan dan roda ekonomi

Krisna Wikan Nanda Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Panji Sakti Singaraja ketika di wawancarai Redaksi Balijani, Sabtu ( 27/4/2024 ) disela Ulang Tahun Universitas Panji Sakti yang ke 39 mengatakan Gen Z juga memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif, terutama melalui peran sebagai konten kreator. Berdasarkan hasil survei saat ini banyak anggota generasi Z yang tertarik untuk menjadi konten kreator.Fenomena ini telah membawa industri konten kreator ke puncaknya,dengan pasar mencapai Rp 7 triliun dan proyeksi pertumbuhan lima kali lipat pada tahun 2027. Sehingga diharapkan Gen Z perlu berkompetisi dalam menciptakan konten kreatif yang menarik dan relevan untuk memaksimalkan potensi ekonomi kreatif.

Wikan Nanda menambahkan bahwa Gen Z memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan ekonomi kreatif. Dengan potensi yang dimiliki, Gen Z dapat menjadi pionir dalam menciptakan konten kreatif yang beragam, mendukung pertumbuhan ekonomi,dan memastikan bahwa sektor ekonomi kreatif terus berkembang di masa depan.

Gen Z memiliki akses dan pengetahuan yang luas tentang isu sosial dan lingkungan sehingga memiliki potensi besar memimpin dan membantu mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Adapun yang dibutuhkan Gen Z yaitu adaptif, keterampilan digital, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif.

Kita sebagai Gen-Z juga harus mengupgrade diri agar tidak terkalahkan oleh Art Inteligent di masa yang akan datang nanti,kita harus bisa melebihi AI agar kita tetep juga masih bisa dipakai meskipun sudah ada AI, karena perusahaan sulit menemukan para pekerja yang sesuai dengan kriteria mereka, sehingga mereka lebih memilih menggunakan AI daripada mempekerjakan orang.

Reporter : Sarjana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *