Muara Enim, Balijani.id ~ Pembangunan turap atau dinding penahan tanah di antara Jembatan Enim I dan II, Kabupaten Muara Enim terus berjalan. Infrastruktur tersebut dibangun atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Muara Enim dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Saat ini pembangunan turap tengah memasuki tahap pengadaan (tender) yang dilakukan secara terbuka. Hal ini telah disampaikan PTBA kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui surat tanggal 25 Oktober 2023.
“Jika tidak ada kendala berarti, diprediksi pelaksana pekerjaan dan konsultan manajemen konstruksi sudah bisa ditetapkan pada akhir bulan Januari 2024. Kemajuan ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dan antusias masyarakat yang sangat tinggi,” kata VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Hartono.
Untuk memastikan pembangunan turap dapat berjalan dengan baik, PTBA dan Pemerintah Kabupaten Muara Enim selalu mengupayakan komunikasi yang baik dan intensif.
Tak hanya itu, PTBA dan Pemkab Muara Enim juga didampingi dengan Kejaksaan Negeri Muara Enim untuk memastikan proses yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hartono menuturkan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pembangunan turap ini, antara lain perubahan desain turap guna menyesuaikan dengan kondisi eksisting. Penyesuaian ini membutuhkan pelaksanaan survei topografi rinci terhadap kontur tanah yang dilalui oleh turap.
Selain itu, diperlukan juga penyesuaian garis turap terhadap infrastruktur eksisting guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Kabar baiknya, seluruh tantangan ini sudah mampu diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan dan tim teknis,” ujarnya.
Pembangunan turap dilakukan untuk menjaga keselamatan warga di sekitar sungai dari ancaman abrasi dan tanah longsor.
“Kami berharap pembangunan turap ini dapat membawa manfaat, yaitu menjaga aliran Sungai Enim dan keselamatan masyarakat di tepiannya,” tegas Hartono.
Sekilas tentang PT Bukit Asam Tbk
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), adalah perusahaan pertambangan terkemuka milik negara Indonesia (BUMN) yang juga merupakan grup dari MIND ID. PTBA berdiri sejak 1981. Inti bisnis perusahaan berfokus pada pertambangan, pengolahan, dan perdagangan batu bara. PTBA mengoperasikan beberapa tambang batu bara di Sumatera, menghasilkan berbagai jenis batu bara, termasuk batu bara sub-bituminus dan bituminus berkualitas tinggi yang masih langka. Pada tahun 2002, PTBA menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dengan komitmen terhadap praktik-praktik berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan, PTBA mengembangkan portofolio energi dengan investasi dalam sumber energi terbarukan. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan ketahanan energi nasional dalam hal penyediaan batu bara baik untuk pembangkit listrik dalam negeri maupun pasar ekspor, yang berkontribusi secara signifikan pada sektor energi dan perekonomian Indonesia. PTBA juga menjadi pelopor standar etika dengan menjadi perusahaan milik negara pertama dalam sektor energi yang menerapkan Manajemen Anti Penyuapan.
Terpisah , Camat kota muara enim , Husni Thamrin menyampaikan apreasiasi atas dukungan masyarakat terutama di bantaran sungai enim.
” Diminta pada seluruh RW / RT dan masyarakat khususnya yang ada di bantaran sungai enim baik itu dari pasar 1 maupun dari pasar 2, untuk mendukung sekaligus memberikan rasa nyaman,aman, kepada pemenang tender nantinya,. dukungan tersebut berupa mengamankan bahan bangunan, material, alat berat agar tidak hilang dan dirusak, oleh orang yg tidak bertanggung jawab Karena ada 2 sisi tempat yang digunakan baik itu sungai maupun darat/halaman warga ,” Himbau Camat Husni.
[ BJ/Msd ]
