Menu
Berita Sarin Gumi Nusantara

Mangku Budiasa Ketua Komisi II DPRD Buleleng : Minimarket Serbu Pedesaan Bukan Indikator Kemajuan Desa

  • Bagikan

Buleleng ( Bali ), Balijani.id ~ Belakangan ini, minimarket sudah menyerbu kawasan pedesaan. Sebagian masyarakat menilai, banyaknya minimarket di Desa, sebagai indikator kemajuan desa. Anggapan tersebut sangat keliru, justru keberadaan minimarket di desa harus distop.

Desa punya karakter ekonomi sendiri sehingga pemberian izin pendirian minimarket oleh Pemda dinilai tidak tepat, bahkan berpotensi mematikan karakter ekonomi desa-desa.

Adanya minimarket di daerah, justru akan menjadikan daerah tersebut sulit dalam berkembang, dan mematikan warung-warung tradisional yang menjadi mata pencaharian masyarakat.

Menurut hemat, Putu Mangku Budiasa, S.H Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng ketika diwawancarai Redaksi Balijani.id di kediamannya Desa Selat Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng mengatakan adanya minimarket di daerah, terutama di wilayah pedesaan, bukan indikator desa tersebut maju. Minimarket ini justru akan mematikan warung-warung tradisional yang telah ada, dan dibangun oleh warga sebagai sumber pencaharian. Pemerintah harus menata ulang, dan mengatur izin usaha minimarket di setiap wilayah, terutama pedesaan,” Ucap Mangku Budiasa

Desa dikatakan maju, adalah desa yang memiliki infrastruktur maupun fasilitas yang tertata dengan baik, saluran irigasi yang baik, ada fasilitas pendidikan, kesehatan, LPD, BUMDes nya sehat, dan geliat ekonominya berjalan sesuai potensi desa setempat.

Untuk itu, masyarakat harus didorong untuk menciptakan peluang-peluang ekonomi baru di pedesaan

Mangku Budiasa menaruh harapan di pedesaan. Masa depan Indonesia itu ada di desa. Desa akan memiliki prospek yang besar jika ditata dan dikelola dengan baik. Desa menjadi kunci menjadi Indonesia yang berdaulat secara ekonomi, karena banyak potensi-potensi yang di desa yang belum dieksplore secara optimal, ” Harap Mangku Budiasa

Keberadaan satu minimarket saja bisa puluhan warung-warung kecil di sekitarnya menjadi kerdil. Sense kurang tepat kalau ada minimarket dibiarkan di desa.

Sudah saatnya kita membangun pertumbuhan ekonomi di pedesaan secara berkelanjutan melalui pendekatan kearifan lokal.

Maka untuk membangun pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan yang berbasis Ekonomi pedesaan pemerintah harus :

1. Membangun kembali jaringan penyuluhan dan pembinaan yang benar-benar berkelanjutan, terorganisir serta tepat sasaran.

2. Membangun lahan pertanian,perikanan, peternakan, usaha kecil dan menengah sesuai dengan karakteristik desa tersebut.

3. Membangun dan memperbaiki saluran irigasi dengan memamfaatkan alam sekitar dan tidak merusak lingkungan.

4. Membangun jaringan pemasaran hasil produk dengan memberdayakan koperasi, UMKM secara mandiri dan professional.

Mewujudkan tujuan itu, pemberdayaan dan pembangunan harus di tunjang dengan melaksanakan program organisasi, manajemen, keuangan, permodalan dan pengembangan usaha menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan juga meninjau serta menata kembali langkah-langkah peningkatan tersebut sebagai jalan menuju visi masa depan yang lebih baik.

Di dalam menjalankan Pemberdayaan Ekonomi pedesaan, mempunyai tujuan yang harus dicapai yaitu mensejahterakan masyarakat pedesaan serta untuk tetap berdiri eksis di tengah gempuran ekonomi kapitalis dan neoliberalis. Salah satu contohnya yaitu pengembangan usaha yang efesien, mandiri dan handal melalui kegiatan produksi, perdagangan, pelayanan jasa dan transaksi lainnya.

Namun itu semua harus didukung oleh stockholder yang benar-benar konsisten tidak memandang suku, agam, dan ras, di samping itu juga, masyarakat harus bisa menjalankan yang sesuai dengan yang telah di programkan pemerintah dengan kemauan yang ihlas daan menginginkan perubahan terhadap kehidupan perekonomian yang sejahtera.

Penulis/Editor : Nyoman Sarjana

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *