Denpasar, Balijani.id – Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyelenggarakan kegiatan Simposium dan Workshop pada tanggal 6 – 9 September 2023. Terdapat dua kegiatan yang berlangsung secara berkesinambungan, yaitu 2nd International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry (ICOSPI) Join Summit with Bali Psikiatri Terkini (BATIK) 4.
Kegiatan tahun ini mengusung tema “Sharing, Collaborate, and Innovate Culture for Charting the Future of Psychiatry”.
Kegiatan ini di awali dengan 2nd ICOSPI selama 2 hari, terdiri dari simposium dan masterclass, lalu diikuti dengan BATIK 4 yang juga terdiri dari simposium dan workshop.
Acara Opening Ceremony dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama & Informasi Universitas Udayana,
Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes.
dalam sambutannya, Dekan menyampaian apresiasinya terhadap kegiatan 2nd International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry (ICOSPI) Join Summit with Bali Psikiatri Terkini (BATIK) 4, dimana kegiatan ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan perkembangan dalam bidang kesehatan jiwa, serta investasi dalam bentuk kerja sama antarlembaga yang bisa terlaksana setelah acara berlangsung.
“Seminar kali ini diharapkan dapat memberi harapan baru pada dokter spesialis, dokter umum, serta praktisi kesehatan mental lainnya untuk bersama–sama melakuan kolaborasi yang dapat meningkatkan pengetahuan para peserta.” ucapnya.
Kegiatan 2nd International Conference on Cultural and Spiritual Psychiatry (ICOSPI) Join Summit with Bali Psikiatri Terkini (BATIK) 4 kali ini diikuti oleh hampir 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat juga beberapa topik dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, membuat topik diskusi semakin beragam dan memperkaya perspektif mengenai tren serta inovasi pengobatan jiwa terbaru.
Kegiatan ini juga menjadi suatu wadah transfer ilmu yang besar baik antara narasumber dengan peserta, maupun antarpeserta sehingga terjalin relasi yang baru antara psikiater, dokter umum, residen, serta seluruh perserta.