Denpasar, Balijani.id – Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Udayana (Unud) melakukan Simulasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA) Tahun 2023 untuk empat program studi. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Bangsa Kampus Unud Bukit Jimbaran, Senin (17/7/2023).
Rektor Unud, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU menyampaikan, kegiatan simulasi ini sangatlah penting, sehingga dapat memberikan bayangan bagaimana nantinya asesmen lapangan dilaksanakan secara offline. Sehingga apa yang memang masih kurang dan menjadi catatan asesor yang harus diperbaiki dalam simulasi ini, dapat dipersiapan untuk memaksimalkan visitasi offline nanti pada tanggal 8-10 Agustus 2023 mendatang.
Rektor mengatakan, tahun 2023 ini ada empat program studi lagi yang mengikuti program sertifikasi AUN-QA. Harapannya di tahun ini, Unud memiliki paling tidak delapan program studi yang tersertifikasi AUN-QA.
Selain itu, yang paling penting dalam program internasionalisasi adalah untuk pengembangan institusi yang tersertifikasi maupun terakreditasi internasional. Yang kemudian harapannya program yang sama bisa dilakukan juga seperti FIBAA untuk 14 program studi tahun ini. “Program tersebut sedang berjalan dan mudah-mudahan sesuai dengan harapan kita bersama,” ujar Prof. Antara.
Kemudian ada juga dari ASIIN yang diharapkan akan bergerak tahun depan sehingga nanti kontribusi dari ASIIN, AUN-QA, dan IABE dapat mempercepat program Unud untuk internasionalisasi.
Sementara itu, Tim Asesor Prof. Ir. Satria Bijaksana, M.Sc.,Ph.D dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan rasa bahagianya dapat hadir kembali di Unud. Ia berharap semoga apa yang ia lakukan selaku asesor dalam dua hari ke depan dapat memberikan manfaat bagi civitas akademika Unud dalam menghadapi penilaian AUN-QA.
Ia menjelaskan, bulan lalu AUN-QA merilis garis panduan baru untuk kelembagaan penilaian. Salah satu syarat penilaian bahwa universitas memiliki minimal 5 program yang menjadi penilaian. Sejauh ini akan ada dua perguruan tinggi di Indonesia yang dinilai secara kelembagaan, yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. Jika Unud mengambil langkah ini, maka Unud akan menjadi yang ketiga yang disertifikasi secara kelembagaan.
Asesor yang akan datang pada dasarnya adalah rekan, para asesor tentunya ingin memberikan saran yang bermanfaat, jadi jangan hanya memperlakukan mereka sebagai VIP, tetapi agar terbuka dengan asesor karena penilai di sini untuk membantu. “Semoga dengan percakapan yang jujur, wawancara yang jujur selama penilaian akan mendapat saran yang bagus,” Prof. Satria Bijaksana. (BJ)