Universitas Udayana, Balijani.id – Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Udayana (Unud), mengadakan kuliah tamu yang dibawakan oleh TS Dr Muhammad Shazril Idris Ibrahim dari University of Malaya, Malaysia, dengan topik ‘Coastal Engineering’. Kegiatan dihadiri oleh mahasiswa Teknik Sipil yang mengambil mata kuliah Teknik Pesisir dan Pelabuhan (DET4162).
“Kami sangat senang mendapat kesempatan untuk mendengar ceramah dari University of Malaya yang merupakan universitas tertua di Malaysia, dan bagian dari 100 QS-World University Ranking. Teknik Pesisir penting untuk mahasiswa Teknik Sipil, karena kita tahu Bali terkenal dengan pantai yang indah di dunia. Dalam kesempatan ini, kami berharap mahasiswa Teknik Sipil dapat meningkatkan minat mereka pada konsentrasi hidro khususnya di bidang teknik pesisir,” sebut Ketua Jurusan Prodi Teknik Sipil FT Unud, Ir Ida Ayu Made Budiwati MSc PhD, dalam sambutannya pada acara yang dimoderatori oleh salah satu dosen mata kuliah Rekayasa Pesisir dan Pelabuhan, Dr Eng Ni Nyoman Pujianiki ST MT MEng tersebut.
Sementara itu, dalam membawakan kuliah tamu, Dr Shazril sempat menjelaskan mengenai penelitiannya tentang model fisik pelindung pemecah gelombang saat menyelesaikan program doktoralnya di The University of Queensland, Australia. Ia juga memaparkan penelitian analisis garis pantai bersama mahasiswa PhD-nya di Malaysia dengan menggunakan citra satelit yang diekstraksi dari COASTSAT dan model numerik SWAS dan ANUGA.
Kata dia, semua software bersifat open source sehingga semua orang bisa menggunakannya. Beliau juga mengatakan pentingnya melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknik pesisir, sehingga kita tidak harus membayar royalti ke negara lain (misalnya jika proyek menggunakan tetrapod breakwater armor, mereka harus membayar ke Jepang).
“Kami ucapkan terima kasih atas kesediaan bapak/ibu untuk dapat berbagi ilmu bagi mahasiswa kami. Semoga ke depannya dapat terus terjalin kerja sama dengan Unud, khususnya jurusan Teknik Sipil,” sebut Ir Budiwati kepada Dr Shazril, disusul penyerahan sertifikat. (BJ)
