Klungkung – Balijani.id Bertempat di ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati, Kamis (13/10/22), Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta membuka acara Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Klungkung.
Turut hadir pada kesempatan itu, Tim Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Klungkung, I Wayan Suteja, Kadis Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Made Adi Swapatni, Para Camat dan OPD terkait lainnya.
Dimana acara tersebut digelar Bersama Tim Satgas Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bali yang bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan Stunting dalam menangani gangguan pertumbuhan atau stunting yang sering terjadi pada anak di Kabupaten Klungkung.
Dengan agenda membahas Strategi dan Evaluasi 5 Tematik Stunting yaitu ; AKS, Rembuk Stunting, Minilokakarya, TPK dan ELSIMIL dalam PPS di Kabupaten Klungkung, serta Strategi dan Evaluasi 8 Aksi Konvergensi PPS di Kabupaten Klungkung serta diskusi rencana 1tindaklanjut.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Suwirta dalam arahanya meminta kepada semua tim untuk berkomitmen menuntaskan penurun stanting di Kabupaten Klungkung.
“Saya tegaskan penanganan stunting terpusat di Desa yakni di Posyandu, agar lebih menyasar ke dasarnya” ujar Bupati Suwirta
Lebih lanjut dijelaskan langkah promotif dan proventif dilakukan oleh Puskesmas, untuk mengedukasi promosi kesehatan adalah proses untuk kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan pada balitannya.
“Puskesmas sebagai garda terdepan dalam mengedukasi dan promosi kesehatan bagi masyarakat untuk lebih paham menjaga balitanya” terangnya
Di Dinas pendidikan, Bupati Suwirta meminta kepada semua guru agar mengisi dengan pendidikan karakter, dengan langkah edukasi. Selain itu, pemahaman terhadap pasangan yang sudah menikah perlu juga diedukasi.
“Keterbatasan pemahaman dapat berupa minimnya pengetahuan mengenai ibu hamil, asupan gizi, hingga kecukupan nutrisi usai melahirkan. Maka dari itu, hal ini sangat penting dipahami sejak dini sehingga bisa mencegah terjadinya standing pada balita, ” papar Bupati Suwirta.
Kepala BKKBN Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih mengatakan adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini secara umum guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting ditingkat Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali dengan keluaran (Output) dan manfaat (Outcome) yang menjelaskan dan memaparkan serta secara khusus untuk meningkatkan pemahaman tentang program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting
“Menyelaraskan program percepatan penurunan Stunting dengan berpedoman pada panduan SATGAS percepatan penurunan Stunting dan pelaksanaan program dan percepatan penurunan Stunting di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali adalah sasaran pemerintah. Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting” pungkasnya mengajak.
[ BJ/IGS ]