Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
Opini  

Dukungan Ajaran Teologi Kristen terhadap Pancasila

Caption : Dr Fenetson Pairikas, M.PdK Dosen Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Oleh: Dr Fenetson Pairikas, M.PdK
Dosen Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Nusa Tenggara Timur, Balijani.id
Pancasila menjadi Indentitas warga Indonesia yang esensial karena itu Pancasila wajib dipahami dan dipegang teguh oleh seluruh warga Indonesia. Pancasila menjadi payung kebangsaan yang melindungi keberagaman, termasuk didalamnya perbedaan agama, ras, suku dan golongan. Betapa hebatnya asas Pancasila ini karena mampu menyatukan perbedaan dalam satu Negara yang besar seperti Indonesia. Dalam refleksi ini saya beropini tentang Dukungan Ajaran Teologi Kristen terhadap Pancasila

Nama Pancasila ini terdiri dari dua kata Sansakerta. Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila adalah tonggak penopang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan bangsa Indonesia.

Pancasila juga mengakomodir kebutuhan perbedaan dan persamaan rakyat Indonesia yang beragam. Pancasila menjadi dasar pijakan yang kuat bagi rakyat Indonesia untuk menjalin relasi keberagaman tanpa rasa curiga dan takut karena asasnya meresap dalam sanubari rakyat Indonesia yang beragam dari masa ke masa.

Rakyat Indonesia harusnya mendukung dan mengembangkan lima asas pancasila yang sudah diwariskan. Pertimbangan dan keputusan yang pancasilais tentunya sudah ditanam oleh para peletak sejarah Indonesia ketika mendirikan bangsa ini. Benang merah dasar yang sudah dipikirkan baik-baik oleh peletak sejarah itu tidak boleh tergerus perubahan.

Pancasila harus tetap dipegang karena sudah menjadi kekayaan identitas bangsa bukan hanya untuk masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Pengabaikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bernegara dapat menimbulkan resiko perpecahan.

Oleh karena itu reaksi untuk mencari solusi bagi perubahan dari masa ke masa menjadi ujian faktawi yang relevan bagi ketahanan hidup berpancasila yang harus dilakukan secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan ancaman internal maupun eksternal.
Makna Pancasila dapat dipahami sebagai beikut:

Pertama,
Ketuhanan yang maha esa (Simbol gambar bintang) artinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Kedua,
Kemanusiaan yang adil dan beradab (gambar rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung menyambung tidak terputus) ini melambangkan generasi penerus yang turun temurun menjaga keadilan dan keberadaban bangsa.

Ketiga,
Persatuan Indonesia (gambar pohon beringin) yang berarti dasar persatuan Indonesia sebagai tempat berteduh dan berlindung.

Keempat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. (gambar kepala banteng).

Kelima,
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (gambar padi dan kapas) melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Bangsa Indonesia harusnya berpegang pada pancasila agar keutuhan bangsa tetap terpelihara dari generasi ke generasi. Apabila pancasila tidak dipegang secara kokoh maka perpecahan dan kehancuran mengancam.

Perspektif Teologi Kristen

Kejadian 1:1-31 menceritakan tentang Allah menciptakan langit dan bumi serta isinya baik adanya dan menciptakan manusia pertama menurut gambar dan rupa-Nya laki-laki dan perempuan yang diberkati untuk bergenerasi penuhi bumi dan mengelolanya.

Kesempurnaan hidup benar manusia adalah berkat yang dibuktikan dalam setia dan taat kepada perintah Allah. Namun hidup yang berdosa akibat, tidak taat dan tidak setia berakibat kutuk yang berarti manusia kehilangan jalan yang benar dalam hidupnya dari generasi ke generasi.

Dalam ajaran Teologi Kristen akibat keberdosaan manusia, Allah memperkenalkan diriNya kepada manusia, Allah mengupayakan pembaharuan manusia dari dosa dengan cara memperkenalkan diriNya kepada manusia dan memanggil serta memilih manusia secara personal dan satu bangsa untuk menjanjikan berkat dalam tindakan taat dan setia pada perintahNya.

Dukungan Ajaran Teologi Kristen terhadap Asas Pancasila
Teologi Kristen dihidupi dalam iman dan logika yang teratur untuk melakukan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah dan berdampak membawa berkat bagi diri sendiri dan sesama namun sebaliknya apabila manusia tidak taat dan setia akan mengalami kutuk.

Orang Kristen secara merdeka mempertanggung jawabkan anugerah hidupnya dihadapan Allah yang disembah, sesama manusia bahkan makhluk hidup lainnya dan alam semesta ciptaan Allah. Ajaran kekristenan dalam pengetahuan yang diajarkan sekaligus dihidupi dalam praktik yang dirasakan dan diceritakan lagi untuk menjadi pegangan kesaksian bagi generasi selanjutnya.

Teologi Kristen memahami Allah dalam relasi dengan Allah dan sesama sebagai dasar beriman dan bukti praktik beriman. Sesama manusia disini bukan hanya sesama orang Kristen namun seluruh umat manusia.

Struktur kekuasaan tidak boleh digunakan untuk menindas dan menghancurkan sesama melainkan struktur kekuasaan adalah kepercayaan Allah dan sesama yang diberikan kepada pemimpin untuk memimpin dengan tujuan memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
Keputusan yang diambil seorang pemimpin haruslah diperuntukkan bagi kemuliaan Tuhan dan kemakmuran manusia. Berkat Damai sejahtera menjadi seruan yang hidup dalam relasi Allah dan manusia. Sekaligus menjadi acuan keadilan dan kesejahteraan.

Dasar hukum kasih menjadi acuan orang Kristen untuk terus berrefleksi secara internal dan eksternal komunitas bersekutu. Bagi orang
Kristen kualitas hubungan kepada Allah dengan sesama sangat penting karena berhubungan dengan anugerah kesempatan untuk membuktikan kesetiaan dan ketaatan iman kepada Allah dan tersalurkan dalam relasi sesama manusia seperti diri sendiri.
Jadi seharusnya orang Kristen mendukung Pancasila karena:

(1). Pancasila merupakan cara atau rencana Allah memelihara manusia dan sesamanya dalam satu bangsa yang namanya Republik Indonesia.

(2). Implementasi nilai-nilai pancasila sangat penting dibutuhkan secara ekslusif dan inklusif oleh orang Kristen dalam relasi sebagai warga Negara Indonesia.

(3). Mempertahankan dan menjaga nilai-nilai pancasila merupakan panggilan hidup orang Kristen dalam ajaran dan tindakan yang harus dibuktikan dari generasi ke generasi.

Jitro/020 NTT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *