Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks

Pasraman Bhakta Siwa Sejati Menyelenggarakan Upacara Pengrapuh Ayu (Warak kruron, Ngelangkir, Ngelungah) Dengan Biaya Murah

caption : Pasraman Bhakta Siwa Sejati Menyelenggarakan Upacara Pengrapuh Ayu (Warak kruron, Ngelangkir, Ngelungah) Dengan Biaya Murah

Denpasar, Balijani.id – Pasraman Bhakta Siwa Sejati kembali menyelenggarakan upacara Pengerapuh Ayu diantaranya Warak kruron, Ngelangkir, Ngelungah massal dengan biaya murah Rp. 500,000 per peserta dengan jumlah peserta mencapai 64 Peserta, dimana Kegiatannya diadakan di Pantai Biaung, Desa Adat Kesiman, Kelurahan Kertalangu, Denpasar timur hari Minggu 22/05/2022.
Upacara ini dipuput oleh Ida Maha Rsi Bali Nilakanta dari Gerya Agung Watu kailas ,Sudaji Buleleng dengan Ida Pandita Mpu Nabe Satyawadi Gauri samkara.

Dalam Sambutannya Ketua Pasraman Bhakta Siwa Sejati Jero Mangku I Made Astawan,SH menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh Peserta, sehingga kegiatan ini bisa berjalan lancar tanpa ada suatu halangan apapun dan tentunya dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan dan juga tetap menjaga kebersihan Pantai sesaat setelah dipergunakan untuk tempat kegiatan.

Disela sela kegiatan Jero Made Sugianta didampingi Jero Samiada selaku Panitia Kegiatan mengatakan bahwa Pasraman Bhakta Siwa Sejati konsen meringankan beban umat dalam berbagai upacara keagamaan dan tradisi Budaya yang terlupakan, ini akan berat bila dilakukan perorangan, diantaranya seperti kegiatan hari ini melaksanakan pengerapuh Ayu, Warak Kruron, Ngelangkir, Ngelungah,tidak itu saja nantinya akan dilanjutkan dengan Kegiatan kegiatan yang lain dengan Konsep Ngayah.

Warak Kruron istilahnya keguguran harus diupacarai karna banyak masyarakat memandang sepele. Upacara ini bertujuan menghilangkan leteh maupun sebel dibersihkan dengan upacara” imbuhnya.

caption : Pasraman Bhakta Siwa Sejati Menyelenggarakan Upacara Pengrapuh Ayu (Warak kruron, Ngelangkir, Ngelungah) Dengan Biaya Murah

Sementara Ida Maha Rsi Bali Nilakanta dari Griya Agung Watu Kailas,Sudaji Buleleng ini menjelaskan bahwa Warak Kruron yang berupa darah sudah ada unsur benih cikal bakal bayi yang akan lahir kedunia namun belum kepus puser serta belum ketus gigi, situasi ini Cukup dengan Pengerapuh Ayu, dengan proses Selesai sampai Nganyut ke Segara (laut) tanpa harus ngelinggihang di Merajan, karena segara (laut) merupakan sumber pengembalian.

Sedang Pengerapuhan Ayu yang lainnya yakni upacara ngelungah prosesnya sama dengan ngelangkir ada penebusan di perempatan agung lanjut ke segara (laut) sebagai peleburan.
Proses lengkapnya dari warak kruron, ngelangkir sampai ngelungah” Jelas Ida Maha Rsi yang sebelumnya waktu Walaka familiar dengan nama Jero Kuncir Gimbal ini.

Maksud tujuan upacara ini untuk Membebaskan Roh Janin yang masih belum diupacarai ketika terlahir berupa darah , atau dengan kata lain mengembalikan kepada sang numadi”

Disamping Kegiatan Pengerapuh Ayu ini, Pasraman juga nantinya akan melaksanakan kegiatan Pawintenan massal , metatah massal dan Sapuleger tentunya dengan Biaya yang sangat ringan” pungkasnyanya. ( TIM BJ /red )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *