Denpasar, Balijani.id – Gema perayaan Badan Kekeluargaan ke-37 Fakultas Pariwisata (F-Par) UNUD tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Sesuai dengan tema “Bangkit Bersama Melalui KolaborAksi”, seluruh rangkaian kegiatan BK tahun ini mengarah pada upaya pemulihan pariwisata yang terpuruk sebagai akibat pandemi Covid-19 dan mengurangi dampak buruk aktivitas kepariwisataan terhadap lingkungan melalui prinsip kolaborasi dengan berbagai pihak.
Salah satu bentuk kegiatannya adalah pengabdian kolaboratif antara F-Par Universitas Udayana dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Mina Werdhi Batu Lumbang, Pemogan, Kota Denpasar, yakni berupa aktivitas menanam mangrove di wilayah tersebut.
Untuk diketahui, Pokmaswas merupakan kolompok binaan Pemerintah Kota Denpasar di bidang perikanan yang bertugas untuk mengawasi aktivitas masyarakat pesisir dalam melakukan penangkapan ikan.
Kegiatan penanaman Mangrove tersebut dilaksanakan pada Selasa (26/4) di Kawasan Hutan Mangrove Batu Lumbang, Pemogan, Kota Denpasar.
Kegiatan diawali dengan pembekalan di titik kumpul dan dilanjutkan dengan penanaman mangrove. Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan, apalagi perjalanan menuju lokasi tanam harus menggunakan kano. Dekan Fakultas Pariwisata, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, Koprodi IPW, Ketua Senat Fakultas Pariwisata, Ketua Panitia BK Ke-37 serta sejumlah dosen turut hadir dan mendampingi mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
“Saya menyambut baik kegiatan ini. Saya kira sangat tepat mengajak mahasiswa untuk lebih dekat dengan alam melalui aksi tanam mangrove ini. Apalagi kegiatan ini sejalan dengan tema G20 tahun ini yang mana di dalamnya mencakup tantangan pemanasan global dan perubahan iklim,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, Dr. Nyoman Ariana, SST.Par., M.Par seraya berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Hal senada disampaikan Anak Agung Yudana, anggota Pokmaswas Mina Werdhi Batu Lumbang, Bidang Informasi dan Komunikasi.
“Kegiatan ini bagus. Saya kira agar kegiatan ini bisa berkelanjutan dan lebih banyak lagi komunitas yang memiliki semangat seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Pengabdian, Paryudis Aditya mengatakan kegiatan ini juga sebenarnya sebagai bentuk promosi kawasan Batu Lumbang mengingat kawasan ini memiliki potensi daya tarik wisata mangrove yang layak untuk dikembangkan ke depannya.
Sumber: http://www.unud.ac.id