Denpasar, Balijani.id – Reta Ariana yang mantan ketua PORKI (Persatuan Olah Raga Karate Indonesia) Bali mengatakan dalam pengurusan KONI diperlukan seorang pimpinan yang betul- betul cinta olahraga serta terbuka atau transparan kepada semua cabor+ cabor di bawah KONI.
” Jangan ada KKN karena akan menimbulkan kekecewaan di dalam pengurus ,” ucapnya Sabtu 12/03/2022 di kantor Low Firm Togar Situmorang
Dana anggaran KONI cukup besar tapi setelah turun ke masing cabor tidak demikian adanya jadi kurang mencukupi sehingga atllitpun tidak bisa berprestasi maksimal
Dari pendanaan KONI Provinsi sangat perlu adanya transparansi dan saya juga sangat mendukung Togar Situmorang sebagai calon ketua KONI Provinsi karena di samping sebagai praktisi hukum dan pengamat kebijakan publik paham betul dengan ide- ide briliant dalam mengembangkan olahraga di Bali khususnya.
Reta Ariana juga mengharapkan ada kejujuran dalam pengelolaan dana KONI demi kemajuan olahraga, apalagi sekarang ini olahraga tidak hanya sebuah hobi tetapi sudah berkembang menjadi industri yang mampu memberikan pemasukan kepada pemerintah dan tak kalah penting bisa mendongkrak dan menghidupkan UMKM
Dari perjalanan pengurus KONI yang kemarin menurut pengamatan saya seorang ketua KONI mestinya dari orang yang memiliki keberanian membuat terobosan juga transparan tidak KKN dan bisa mengayomi semua cabang olahraga tanpa membedakan eksistensi dari masing- masing cabor.
Ditambahkan, tanpa ada transparansi tidak mungkin cabor- cabor bisa berprestasi padahal anggaran ada. Kepercayaan menjadi ketua KONI itu merupakan sebuah mandat cukup berat karena ketua juga harus memiliki wawasan luas ke depan ditengah persaingan dunia olahraga ( 003/red)