Berita Sarin Gumi Nusantara
RedaksiIndeks
News  

Anak – anak Paud Pra Kumara Dharma Kerti Lepas Burung dan Ikan Pada Rahine Tumpek Uye

Mangupura, Balijani.id — Hari Tumpek Kandang atau Hari Tumpek Uye, yakni jatuh pada setiap hari Sabtu Kliwon Wuku Uye menurut perhitungan kalender Bali-Jawa. Hari ini datang setiap enam bulan (210 hari) sekali

Sesuai dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perayaan Hari Tumpek Uye dengan upacara Danu Kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era baru, dilaksanakan kegiatan pelepasan ikan dan burung di Paud Pra Kumara Dharma Kerti, desa Lukluk, Mengwi, Badung,
Sabtu 29/1/2022

Kepala Paud Pra Kumara Dharma Kerti, Ida Ayu Putu Utami Dewi pada kesempatan tersebut menjelaskan kami juga memiliki lembaga Pratama Widya Pesraman Dharma Kumara Kerti di bawah naungan Departemen Kementerian Agama

Anak – anak Paud Pra Kumara Dharma Kerti berasal dari berbagai agama yaitu agama Islam, Kristen dan Hindu. Sedangkan yang bernaung di bawah Pratama Widya Pesraman Dharma Kumara Kerti khusus yang berama Hindu dengan jumlah anak 22 orang dan yang di bawah Paud Pra Kumara Dharma Kerti memiliki anak didik 40 anak

Pada hari ini seluruh anak bersama orang tua mereka menyelenggarakan kegiatan merayakan Tumpek Uye diawali dengan upacara pembersihan di sekitar lingkungan sekolah, pembersihan diri sendiri dengan upacara biekawaon prasita kepada anak – anak dan orang tua.

Selanjutnya melakukan persembahyangan bersama di Pura Dalem yang tidak jauh dari lokasi sekolah dengan Tri Sandya, Mekidung dan Panca Sembah memuja Dewa Siwa sebagai manifestasi pencipta dari mahluk hidup seperti binatang dimana beliau menugaskan Dewa Rare Angon untuk menjaga dan melindungi binatang yang ada di dunia ini.

“.Tumpek Uye atau Tumpek Kandang bertujuan menjaga kelestarian binatang dengan memberi makan bagaimana kita bisa menyayangi dan memelihara mahluk ciptaan Tuhan , bukan menyakiti atau membunuh ,” ucapnya

” Juga ada kegiatan melepas burung agar burung bebas, dengan kegiatan ini sejak awal tertanam pada diri anak untuk menyayangi binatang dan bisa digunakan untuk korban suci dalam upacara dan juga bisa disembelih untuk dimakan bukan untuk di sia – siakan ,” jelas Ida Ayu Putu Utami Dewi

Ditambahkan, Intinya dalam perayaan Tumpek Iye ini di samping menyayangi binatang juga penyucian diri dan mengendalikan diri agar sifat kita lebih bijaksana dan satwam tidak seperti binatang. (003/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *